Friday, September 19, 2014

Sudahkah Anda Berjihad?







SUDAHKAH ANDA BERJIHAD?

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah:


Jihad terbagi menjadi empat tingkatan:




  1. Jihad melawan hawa nafsu,

  2. Jihad melawan syaithan,

  3. Jihad melawan orang-orang kafir

  4. Jihad melawan orang-orang munafik.


-------------------------------------------




  1. JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU


Jihad melawan hawa nafsu terbagi menjadi empat tingkatan:




  • Pertama: memeranginya (hawa nafsu) dengan kita mempelajari (jalan-jalan) hidayah dan (mempelajari) agama yang benar yang mana tidak ada kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupannya (di dunia) dan kesudahannya (di akherat) melainkan dengannya (agama yang benar). Kapan saja jiwa ini kehilangan ilmu tadi, maka ia akan mendapatkan kesengsaraan di dua negeri (dunia dan akherat).

  • Kedua: memeranginya dengan mengamalkan ilmu yang dia telah ketahui. Jika tidak, maka sekedar berilmu saja tanpa adanya amalan, maka (kalau) ilmu tersebut tidak memberikan madarat kepadanya, maka ilmu tersebut tidak akan memberikan manfaat kepadanya.

  • Ketiga: memeranginya dengan mendakwahkannya, mengajari orang-orang yang belum mengetahui kebenaran. Apabila dia tidak meyebarkannya, maka dia termasuk dalam golongan orang-orang yang menyembunyikan apa yang Allah turunkan dari petunjuk dan penjelasan. Dan juga ilmunya tidak akan memberikan manfaat untuk dirinya dan tidak pula akan menyelamatkannya dari siksaan Allah.

  • Keempat: melawannya dengan kesabaran dalam menghadapi rintangan-rintangan dakwah kepada Allah dan juga dari gangguan manusia. Ia berusaha memikul itu semua karena Allah.


Apabila telah sempurna tingkatkan-tingkatan (jihad melawan hawa nafsu) ini, maka ia telah menjadi ulama Rabbani. Sesungguhnya para Salaf sepakat bahwa seorang yang berilmu tidaklah berhak menyandang gelar ulama Rabbani sampai dirinya mengetahui al-haq, kemudian ia mengamalkan dan mengajarkannya. Barangsiapa mengetahui (kebenaran), kemudian ia mengamalkan dan mengajarkannya, maka dialah yang akan diseru dengan keagungan dihadapan para malaikat-malaikat penjaga langit."




  1. JIHAD MELAWAN SYAITHAN.


Adapun jihad melawan syaithan ada dua tingkatan:




  • Pertama: melawan hembusan-hembusan yang ia tiupkan kepada manusia dalam bentuk syubhat dan keraguan yang bisa merusak keimanan.

  • Kedua: melawan hembusan-hembusan yang ia tiupkan kepada manusia dalam bentuk keinginan-keinginan yang merusak dan syahwat.


Jihad yang pertama akan melahirkan keyakinan, sedangkan yang kedua akan melahirkan kesabaran. Allah Ta'ala berfirman:


{وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ}


"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami."


Allah Ta'ala mengkabarkan bahwa kepemimpinan dalam agama, hanyalah didapat dengan kesabaran dan keyakinan. Kesabaran akan menghancurkan syahwat dan keinginan-keinginan yang merusak, sedangkan keyakinan akan menghancurkan keraguan dan syubhat.




  1. JIHAD MELAWAN ORANG-ORANG KAFIR DAN MUNAFIQIN.


Adapun jihad melawan orang-orang kafir dan munafiqin ada empat tingkatan: dengan hati, lisan, harta dan nyawa. Jihad melawan orang-orang kafir lebih dikhususkan dengan tangan (kekuatan), adapun jihad melawan orang-orang munafiq lebih dikhususkan dengan lisan.




  1. JIHAD MELAWAN PELAKU KEZHALIMAN, KEBID'AHAN DAN KEMUNGKARAN.


Adapun jihad melawan para pelaku kezhaliman, kebid'ahan dan kemungkaran ada tiga tingkatan:




  • Pertama: dengan tangan (kekuatan) jika memang dia mampu.

  • Kedua: Jika dia tidak mampu, maka berpindah (cara pengingkarannya) dengan lisan.

  • Ketiga: Jika dia tidak mampu, maka ingkari dengan hatinya.


Inilah 13 tingkatan jihad. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


«مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِالْغَزْوِ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنَ النِّفَاقِ»


"Barangsiapa meninggal dunia sedang ia belum pernah ikut berperang atau belum pernah meniatkan dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan." [HR. Muslim, dari shahabat Abu Hurairah]


Sumber: Zaadul Ma'aad: 3/9-10. | Alih bahasa: Abu Ubaidah Al Jawi.


WA. FORUM KIS  -------------

No comments:

Post a Comment