|
Makna Kalimat Tauhid Dan Keutamaannya |
|
|
|
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (22)}
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. [QS. Al-Baqarah: 21-22]
{إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ}
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan. [QS. Al-'Ankabut: 17]
Wahai saudaraku kaum muslimin!
Sesungguhnya pondasi agama Islam yang mulya ini adalah kalimat Ikhlas, yaitu mengikhlaskan niat dalam berkata, beramal, shalat, puasa, zakat, shadaqah dan semua keadaannya hanyalah untuk Allah semata, tidak boleh diperuntukkan kepada selain-Nya. Hendaknya seorang muslim, tidaklah dia melakukan amalan atau menjauhi larangan melainkan yang dia inginkan adalah wajah Allah semata, hatinya tidak menoleh kepada selain Allah, siapa pun dia, dimana pun dan kapan pun, hanyalah dia peruntukkan untuk Allah semata.
Hakekat kalimat Tauhid adalah meng-Esakan Allah dalam peribadahannya, tidak menjadikan makhluk-Nya sebagai sekutu didalam peribadahannya, dia berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya. Inilah hakekat agama yang dibawa oleh para Rasul yang diutus oleh Allah 'Azza wa Jalla. Allah Ta'ala berfirman: