Monday, July 7, 2014

Antara Al Qur`An dan Ketakwaan

Berkata Asy Syaikh Al ‘Utsaimin – rahimahullah – dalam pelajaran tafsir pada ayat: «هُدًى لِلْمُتَّقِيْن»
“Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” [Al Baqarah: 2]:


ومن فوائد هذه الآية أن القرآن هدى للمتقين.
ويترتب على هذه الفائدة , أنك إذا رأيت الله قد منّ عليك بفهم كتابه والعمل به فاعلم أنك من المتقين لأنه قال » هدى للمتقين«, فإذا رأيت من نفسك أن الله منَّ عليك بالعلم والعمل بكتابه فأبشر فإنك من المتّقين .
ويتفرع على هذا فائدة أخرى , إذا رأيت الغفلة وعدم الانتفاع بالقرآن فاحذر فإن هذا يدل على نقص تقواك . لأنه لو كانت تقواك كاملة لكان هذا القرآن هدى لك .
ويتفرع على هذا أيضًا , الحث على التقوى وأنه سبب الاهتداء بالقرآن وأنك كلما اتقيت الله ازددت انتفاعًا بالقرآن واهتداءً به .


“ Termasuk faidah dari ayat ini: bahwa Al Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.


Kemudian dapat diambil dari faidah ini…




  • Apabila engkau melihat dari dirimu bahwa Allah telah menganugerahkan kepadamu ilmu dan amal, maka bergembiralah karena engkau termasuk golongan orang-orang yang bertakwa.


Kemudian bercabang dari faidah ini…




  • Apabila engkau melihat kelalaian (dari dirimu) dan tidak dapat mengambil manfaat dari Al Qur`an, maka berhati-hatilah. Karena ini menunjukkan kurangnya ketakwaanmu. Seandainya saja ketakwaanmu sempurna niscaya Al Qur`an akan menjadi petunjuk bagimu.


Bercabang dari faidah ini pula…




  • Adanya anjuran untuk bertakwa. Dan ketakwaan tersebut merupakan sebab seseorang mendapatkan petunjuk dengan Al Qur`an. Semakin engkau bertakwa kepada Allah, semakin pula engkau bisa mengambil manfaat dan petunjuk dari Al Qur`an.”


Faedah dari al-Akh Abu Ahmad Abdul Mannan --hafidhahullah--,


salah seorang thalib di Daarul Hadits, Fuyusy | WhatsApp Thullab Fuyusy

No comments:

Post a Comment